JAKARTA, – Dalam antisipasi pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, harapan besar untuk reformasi di berbagai sektor terus mengemuka. Salah satu sektor krusial yang dinilai mendesak untuk dibenahi adalah Kementerian Kesehatan, khususnya terkait pelayanan di rumah sakit yang dianggap belum sepenuhnya memanusiakan pasien. Seruan ini datang dari Ketua Umum Jajaran Wartawan Indonesia (JWI), Ramadhan Djamil.
Menurut Ramadhan Djamil, Presiden Prabowo Subianto diharapkan tidak hanya fokus pada reformasi di bidang tertentu, tetapi juga menyentuh kementerian vital seperti Kementerian Kesehatan. "Banyak permasalahan kesehatan, khususnya dalam melayani pasien BPJS. Banyaknya keluhan keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang mempergunakan kartu BPJS mereka seperti ditelantarkan," ujar Ramadhan Djamil.
Keluhan masyarakat, lanjut Djamil, seringkali mencakup perlakuan yang tidak setara antara pasien umum dan pasien BPJS, antrean panjang, kurangnya informasi, hingga minimnya empati dari tenaga kesehatan atau administrasi. Fenomena ini, menurutnya, mencerminkan sebuah sistem yang belum sepenuhnya mengedepankan hak hak dasar pasien untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu dan manusiawi.
Inti tuntutan JWI ini berpijak kuat pada fondasi ideologi negara, Pancasila, khususnya Sila Kelima: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Ramadhan Djamil menegaskan bahwa pelayanan kesehatan bukan sekadar fasilitas, melainkan hak asasi yang fundamental bagi setiap warga negara, tanpa terkecuali. Kondisi di mana pasien BPJS merasa "ditelantarkan" adalah bentuk ketidakadilan sosial yang harus segera diakhiri.
"Sudah saatnya melalui Presiden Prabowo Subianto melakukan juga reformasi Kementerian Kesehatan. Karena sesuai Sila Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambah Djamil, menyerukan agar pemerintah mendatang menjadikan isu ini sebagai prioritas utama.
Reformasi yang diharapkan tidak hanya sekadar perbaikan administrasi, melainkan juga menyentuh aspek budaya pelayanan. Hal ini mencakup peningkatan standar etika dan profesionalisme tenaga medis, penyempurnaan sistem rujukan, peningkatan fasilitas yang merata, serta pengawasan ketat terhadap implementasi kebijakan yang menjamin kesetaraan pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Jajaran Wartawan Indonesia berharap, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Kementerian Kesehatan dapat bertransformasi menjadi institusi yang benar benar melayani masyarakat dengan hati dan menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan. Ini adalah langkah krusial untuk membangun sistem kesehatan yang inklusif, adil, dan berorientasi pada martabat manusia, sejalan dengan cita cita luhur Pancasila.
Iyan Mufti