BSMoBSMlBSYlTpG8Tfd5TfM5BA==

Krisis Sampah Lintas Wilayah Ancam Sumber Air dan Pariwisata di Cianjur


CIANJUR, –  Kawasan Kampung Gunung Putri, RT 004/008, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, dilanda krisis penumpukan sampah yang semakin parah. Pemerintah Desa (Pemdes) Sukatani menegaskan masalah ini telah melampaui batas desa dan membutuhkan penanganan serius secara bersama-sama, melibatkan lintas wilayah dan peran aktif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur.


Konflik laten di balik tumpukan sampah ini mulai terungkap. Kepala Desa Sukatani, H. Udin Sanusi, mengungkapkan bahwa sampah yang menumpuk bukan hanya bersumber dari warganya, tetapi juga diduga kuat berasal dari luar desa. Upaya penegakan aturan pun terhambat aksi vandalisme.


“Yang buang sampah bukan hanya warga Sukatani. Plang dan pagar (larangan buang sampah) sudah berkali-kali dirusak,” tegas H. Udin Sanusi kepada wartawan, Sabtu (01/11/2025).


H. Udin menjelaskan, pengurus RT setempat sudah tidak mampu lagi mengendalikan situasi akibat keterbatasan tenaga dan dana. Persoalan kian rumit dengan perubahan kebijakan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikalong yang memicu kenaikan biaya operasional.


“RT sudah angkat tangan. Kalau semua (sampah) diangkut, anggaran desa tidak mencukupi. Pembuangan ke TPA Cikalong juga biaya operasionalnya naik,” ujarnya.


Penumpukan sampah di kawasan yang berdekatan dengan jalur pendakian ini telah menimbulkan sejumlah dampak merugikan yaitu: Sumber air bersih warga di Kampung Kayumanis yang berdekatan terancam tercemar.

Tumpukan sampah menimbulkan bau tidak sedap dan berpotensi menjadi sarang penyebaran penyakit.

Aktivitas pembuangan sampah sempat mengganggu kenyamanan jalur wisata dan pendakian, bahkan hingga memicu penutupan sementara.


Menanggapi tudingan, H. Udin menegaskan bahwa Pemdes Sukatani tidak tinggal diam. Sejumlah upaya telah dilakukan, mulai dari pemasangan plang larangan, pagar pembatas, hingga menerapkan sistem bank sampah di Kampung Kayumanis RT 005/004.


“Bukan Sukatani saja yang harus disalahkan. Kami sudah berupaya. Sekarang yang dibutuhkan adalah solusi bersama,” tegasnya.


Kondisi di lapangan diperkuat dengan rekaman video dari Kaur Umum Desa Sukatani, Usep Setawan, yang menunjukkan pagar dan plang larangan rusak akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab. Usep menekankan bahwa lokasi tersebut sangat riskan karena berdekatan dengan sumber air warga.


Atas dasar itu, Pemerintah Desa dan warga mendesak DLH Kabupaten Cianjur untuk turun tangan dengan memperkuat pembinaan, pengawasan, dan penindakan terhadap pengelolaan sampah. Koordinasi intensif antara desa, kecamatan, dan DLH dinilai sangat mendesak untuk mencari solusi permanen dari krisis sampah yang mengancam lingkungan dan kesehatan publik ini.


Nang.

Type above and press Enter to search.