BSMoBSMlBSYlTpG8Tfd5TfM5BA==

Satu Rumah Tertimbun Longsor di Cianjur, 20 Jiwa Mengungsi


CIANJUR, – Satu unit rumah semipermanen di Kampung Pasir Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, tertimbun material longsor dari tebing setinggi sekitar 25 meter pada Senin (10/11/2025) sore. Beruntung, dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB itu, tidak ada korban jiwa karena rumah dalam keadaan kosong.


Rumah yang hancur dan terkubur tersebut merupakan milik Ade Sopian Hidayat (67), yang saat kejadian sedang berada di Jakarta. Istrinya juga selamat karena sedang mengunjungi rumah orang tuanya.


"Semua barang yang ada di rumah semuanya lenyap terkubur, tidak ada satu pun yang terselamatkan," ujar Ade Sopian ketika dikonfirmasi pada Selasa (11/11/2025).


Dia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk membangun kembali rumahnya. Untuk sementara, ia dan keluarganya akan tinggal di rumah mertuanya.


Camat Cugenang, Ali Akbar, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan, dampak bencana tidak hanya pada satu rumah yang rusak berat. Sebanyak tujuh rumah lain di lokasi yang sama masuk dalam zona berisiko jika terjadi longsor susulan.


“Ada total delapan rumah yang terdampak, satu di antaranya rusak berat. Tujuh lainnya berada di zona berisiko,” jelas Ali.


Akibatnya, sebanyak 20 jiwa dari delapan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi sementara ke rumah sanak saudara di lokasi yang lebih aman.


Pada Selasa (11/11/2025), tim gabungan yang meliputi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Relawan Siaga Bencana (Retana), Kapolsek Cugenang, Danramil Cugenang, serta Kepala Desa Wangunjaya telah mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan.


Dalam penanganan darurat, petugas juga mengevakuasi seorang ibu hamil tua ke Puskesmas Cijedil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Ibu tersebut kini menjalani pemeriksaan sekaligus persiapan persalinan.


“Untuk kebutuhan mendesak, warga terutama ibu hamil memerlukan bantuan sembako, popok, dan perlengkapan bayi,” tambah Ali Akbar.


Ali Akbar menambahkan, pihaknya telah mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat intensitas hujan tinggi.


“Kami minta ronda malam kembali diaktifkan. Pemerintah desa juga harus menyiagakan relawan kebencanaan agar bisa bergerak cepat jika terjadi hal serupa,” pesannya.


Bencana longsor ini diduga kuat dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cugenang sejak Senin siang. Pihak berwenang terus memantau kondisi lereng dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.


Najib

Type above and press Enter to search.