Gerakan Ayah Jemput Rapor kembali menunjukkan makna mendalam tentang peran ayah dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak.
Hal tersebut dibuktikan langsung oleh pengusaha termuda, H. Eef Supriadi, yang pada hari ini hadir secara langsung menjemput rapor sang putri tercinta di sekolah.
Kehadiran H. Eef Supriadi bukan sekadar formalitas pengambilan rapor, melainkan menjadi simbol keteladanan, kedekatan emosional, serta tanggung jawab seorang ayah dalam mendampingi masa depan anak.
Dengan penuh kebanggaan dan kasih sayang, momen tersebut menjadi penguat nilai keluarga, pendidikan, dan keimanan.
Dalam kesempatan itu, H. Eef Supriadi menyampaikan pesan penuh makna kepada sang putri yang juga menjadi pesan bagi generasi muda:
“Taatlah kepada Allah di masa mudamu, karena bisa jadi kamu tidak punya masa tua.”
Pesan tersebut sarat nilai tauhid dan menjadi nasihat kehidupan agar sang anak senantiasa menjadikan ketaatan kepada Allah SWT sebagai pondasi utama dalam menapaki masa depan.
Terlihat jelas kebahagiaan dan kesiapan sang putri dalam menyambut amanah nasihat ayahnya.
Dengan tangan mengepal penuh semangat dan senyuman tulus, ia menandakan tekad kuat untuk melaksanakan petuah tersebut.
“Siap Ayah, insyaallah amanah akan ananda laksanakan demi masa depan dan menuju ridho Allah SWT,” ungkapnya penuh keyakinan.
H. Eef Supriadi pun menyampaikan motivasi bahwa dengan ridho Allah SWT, segala niat baik dan usaha yang dilakukan dengan ikhlas akan menemukan jalannya.
“Dengan ridho-Nya, niscaya apa yang terjadi dan diupayakan akan terwujud,” tuturnya.
Momen Ayah Jemput Rapor ini ditutup dengan senyuman hangat antara ayah dan putri, mencerminkan kehangatan keluarga serta kuatnya ikatan batin.
Sebuah teladan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga tentang cinta, kehadiran, dan pembentukan akhlak mulia.
Gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi para ayah lainnya untuk lebih terlibat aktif dalam pendidikan anak, karena dari rumah dan keluarga lahir generasi masa depan yang beriman, berilmu, dan berakhlak Mulia.
Yogi
