PURWAKARTA, – Banjir terus melanda berbagai daerah di Kabupaten Purwakarta, termasuk kota pembangunan dan bahkan Situbuled yang sebelumnya jarang terendam. Kondisi ini membuat warga marah dan mengkritik kinerja Kabid Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Pertanahan (DPUTR) serta Perkumpulan Karyawan (Perkim) yang dinilai tidak mampu mengatasi masalah tatanan kota dan saluran pembuangan air.
Selama musim hujan yang sedang berlangsung gencar, air meluap ke permukiman karena saluran pembuangan yang mampet dan tidak berfungsi optimal. Bahkan, pada malam kemarin, Situbuled mengalami banjir untuk pertama kalinya – sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Banyak rumah warga terendam, harta benda hilang, dan masyarakat menderita akibat kondisi ini.
Warga menyampaikan kecewa karena pejabat yang menerima gaji dan Tunjangan Prestasi Pemerintah (TPP) yang besar ternyata tidak memberikan progres yang dijanjikan dalam mengatasi banjir. "Miris, mereka duduk enak di ruangan ber-AC dengan gajih besar, tapi di lapangan tidak ada hasilnya. Semua gagal – banjir di mana-mana," ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Mereka bahkan menyarankan agar pejabat yang tidak mampu mengatasi masalah ini segera mundur. "Lebih baik mundur daripada melihat rakyat menderita. Bupati Purwakarta Om Zend Sehegara harus segera turun tangan, ganti pejabat yang tidak produktif sebelum Purwakarta benar-benar hancur karena banjir," tekan warga.
Red/Yogi
