CIANJUR, – Di tengah hamparan hijau ketinggian Padaluyu, Cugenang, sebuah inovasi pertanian terpadu berbasis desa tidak hanya menaklukkan lahan, tetapi juga menciptakan siklus ekonomi yang mandiri dan menguntungkan. BUMDes Bina Mukti Abadi Padaluyu, yang baru beroperasi sejak April 2025, telah membukukan hasil nyata: 3 ton cabai keriting dari panen bertahap, ditambah suplai telur segar harian dan kolam lele yang tumbuh subur—semuanya dalam satu sistem sirkular yang saling mendukung.
Tidak seperti model pertanian konvensional, BUMDes ini mengelola sebuah "ekosistem usaha" mini di atas lahan seluas 3,5 hektar. Pada 1,2 hektar lahan intensif, mereka menanam cabai keriting (yang telah dipanen 15 kali), cabai rawit, tomat, dan bawang daun. Beberapa meter dari kebun, berdiri kandang ayam petelur berkapasitas 1.000 ekor. Keunikan terletak di bawah kandang: kolam lele yang menampung sekitar 200 kg bibit lele, memanfaatkan ruang secara vertikal dan menciptakan aliran nutrisi.
"Ini model sirkular. Kotoran ayam kami olah menjadi pupuk organik untuk kebun sayur. Air kolam yang kaya nutrisi dari kotoran ayam juga dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Siklus ini menekan biaya input secara signifikan," papar Lukman Maulana, Direktur BUMDes Bina Mukti Abadi Padaluyu, saat ditemui di lokasi, Selasa (9/12/2025).
Lukman menjelaskan, pencapaian 3 ton cabai keriting adalah akumulasi dari panen harian bertahap yang sudah berjalan. "Panen cabai itu tidak sekali petik. Sampai saat ini, kurang lebih sudah 15 kali panen dan totalnya mencapai 3 ton. Cabai rawit juga sudah mulai kami petik hasil perdananya," ujarnya sambil menunjukkan hamparan cabai yang berbuah lebat.
Keberhasilan awal ini bukan sekadar angka. Model bisnis terintegrasi ini dirancang untuk menjadi penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan. Tujuannya dua arah: meningkatkan ekonomi anggota dan masyarakat sekitar, serta berkontribusi pada Pendapatan Asli Desa (PAD).
"Harapan kami, jika ini berjalan maksimal, secara otomatis akan mendongkrak PAD desa. Kesejahteraan bersama adalah tujuan utamanya," tegas Lukman.
Dengan panen yang terus mengalir, pasokan telur harian, dan prospek panen lele di depan mata, BUMDes Bina Mukti Abadi Padaluyu tidak hanya menjual komoditas. Mereka mendemonstrasikan sebuah blueprint kemandirian ekonomi desa—di mana limbah menjadi berkah, efisiensi menghasilkan profit, dan yang terpenting, semua bermuara pada kesejahteraan warga. Inisiatif ini menyiratkan harapan baru: bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan yang mandiri dan inovatif.
Najib
