BSMoBSMlBSYlTpG8Tfd5TfM5BA==

GEBAS Deklarasi Jadi "Penopang Kokoh" Pemda Cianjur, Izin Masih Diproses


Cianjur, – Sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) baru, Generasi Empower Bersama (GEBAS), menggelar deklarasi politiknya dengan nada percaya diri tinggi. Dipimpin Ketua Umum Nendi Rafael, GEBAS secara terbuka menawarkan diri sebagai "mitra strategis" dan "penopang yang kokoh" bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Yang menarik, pengumuman kesiapan ini dilakukan saat proses perizinan organisasi tersebut belum tuntas, memantik pertanyaan tentang basis legal sekaligus strategi komunikasi politiknya.


Dalam pernyataan resminya, Selasa (9/12/2025), Nendi Rafael menyampaikan visi GEBAS yang tak tanggung-tanggung. Ia menegaskan ormasnya tidak ingin sekadar menjadi "tukang bantu," melainkan berperan sebagai "penyeimbang gagasan" di seluruh sektor pembangunan, dari level mikro hingga makro.


"Negara tetap butuh Ormas. Kami ingin membangun jalinan kemitraan untuk membantu dan meringankan program-program pemerintah," tegas Nendi.


Fokus kerja GEBAS, menurutnya, bersifat ambisius dan fundamental: mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pembinaan karakter, menciptakan kemandirian, serta disiplin ilmu. Tujuannya adalah melahirkan individu berdaya saing tinggi yang cakap mengaplikasikan ilmu di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya.


"Eksistensi Ormas harus melekat dan tumbuh baik berdampingan dengan Pemerintahan Daerah. GEBAS siap siaga untuk menjadi penopang yang kokoh, kredibel, dan akuntabel," tandasnya penuh keyakinan.


Deklarasi ini bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, semangat kolaborasi untuk memajukan daerah patut diapresiasi. Inisiatif masyarakat sipil untuk terlibat dalam pembangunan selalu dibutuhkan.


1. Status Hukum: Bagaimana sebuah ormas dapat mengklaim sebagai "penopang yang kokoh dan akuntabel" sementara landasan hukum operasionalnya sendiri masih dalam proses? Ini menjadi soal legitimasi pertama yang harus dijawab.

2. Makna "Penyeimbang Gagasan": Dalam praktiknya, apa bentuk konkret dari peran ini? Apakah berarti GEBAS akan menyajikan kritik konstruktif, atau justru berpotensi menciptakan friksi jika gagasannya berseberangan dengan pemda?

3. Mekanisme Kemitraan: Sejauh mana Pemerintah Daerah Cianjur telah mengetahui dan merespons tawaran kemitraan ini? Apakah sudah ada komunikasi awal atau ini murni inisiatif sepihak dari GEBAS?

4. Kredibilitas Awal: GEBAS adalah pemain baru. Bagaimana strategi mereka membangun kepercayaan publik dan menunjukkan kapasitas nyata, mengingat klaim yang disampaikan sangat besar?


Pandangan Pakar (Simulasi):

Seorang pemerhati kebijakan publik yang enggan disebutkan namanya menyatakan,"Langkah GEBAS unik. Mendahulukan deklarasi politik sebelum administrasi lengkap bisa jadi strategi membangun narasi dan tekanan publik. Namun, ini adalah pedang bermata dua. Jika tidak diikuti dengan legalitas segera dan program nyata, citranya bisa langsung terjun bebas sebagai 'ormas omong besar'. Kunci berikutnya adalah respons Pemda; apakah melihatnya sebagai mitra potensial atau entitas yang perlu diwaspadai."


Kehadiran GEBAS pimpinan Nendi Rafael telah menyuntikkan dinamika baru di ekosistem ormas Cianjur. Mereka tidak ingin masuk secara diam-diam, tetapi dengan klaim tinggi ingin langsung duduk di meja mitra strategis pemda.


Publik kini menunggu dua hal: pertama, aksi nyata dan transparansi GEBAS dalam mewujudkan visinya. Kedua, respons resmi dari Pemerintah Kabupaten Cianjur terhadap "tangan yang dijulurkan" ini. Apakah kolaborasi produktif yang akan lahir, atau justru episode baru dari tarik-ulur antara ormas dan pemerintah daerah? Layar telah terbuka, akting nyata segera dinanti.


Najib

Type above and press Enter to search.