Bangkalan, – Dinasti Madura resmi menjalin kerja sama dengan Komunitas Wikimedia Madura dalam upaya mendokumentasikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Madura, khususnya terkait pakaian adat dan kuliner tradisional. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga warisan leluhur sekaligus memperluas akses informasi budaya Madura ke ruang pengetahuan global.
Dokumentasi perdana dilakukan di Pendopo dan ruang utama Hotel Ningrat Bangkalan, pada Ahad (28/9/2025). Agenda ini menjadi momentum penting, sebab untuk pertama kalinya kekayaan busana dan kuliner Madura disusun secara sistematis untuk ditampilkan dalam ensiklopedia bebas terbesar di dunia.
Kerja sama tersebut akan memuat secara rinci 16 jenis pakaian adat Madura dengan segala tingkatan dan fungsinya. Mulai dari pakaian harian bangsawan tinggi, pakaian manten, pakaian kerakyatan, pakaian resmi bangsawan, hingga pakaian rakyat sehari-hari, semuanya akan ditulis lengkap disertai filosofi dan makna yang menyertainya.
Selain busana, ragam kuliner khas Madura juga akan dipublikasikan, seperti Tajin Sobih, Soto Madura, dan lain lain. Dengan demikian, pembaca global dapat mengenal kekayaan tradisi Madura secara lebih lengkap, baik dari sisi sandang maupun pangan.
Pemangku Adat Dinasti Madura, KPP. Agus Suryoadikusumo, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah langkah nyata untuk melestarikan identitas budaya. “Pakaian dan makanan adat bukan sekadar warisan benda, tetapi juga cermin jati diri masyarakat Madura yang perlu dihidupkan di tengah arus globalisasi, Mas Agus juga berharap bahwa kerjasama ini dapat terus dikembangkan agar generasi muda Madura tidak kehilangan jati diri” ujarnya.
Senada dengan itu, RP. Iskandar Ahadiyat, Pengurus adat Dinasti Madura, menyebut digitalisasi budaya melalui Wikipedia merupakan hal yang positif dan bentuk ikhtiar agar pengetahuan tradisi tidak lekang oleh waktu. “Dengan hadirnya Wikipedia, generasi muda Madura maupun masyarakat dunia bisa belajar langsung dari sumber yang terbuka dan terpercaya,” ungkapnya.
Dari pihak Wikipedia, Alfiyah Rizzi Afdiquni didampingi oleh dua orang lainnya yang merupakan perwakilan Komunitas Wikimedia Madura di Bangkalan, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami menyambut baik kolaborasi ini karena memperkaya konten budaya Nusantara di Wikipedia. Madura memiliki kekayaan tradisi yang khas dan unik, yang patut diketahui dunia,” jelasnya.
Kerja sama ini diproyeksikan tidak hanya berhenti pada pakaian dan kuliner, tetapi akan diperluas pada dokumentasi seni pertunjukan, tradisi lisan, hingga sejarah lokal Madura. Dengan begitu, Dinasti Madura bersama Komunitas Wikimedia Madura menegaskan komitmen mereka untuk merawat warisan budaya sekaligus memajukan literasi digital bangsa.
Sementara itu di sisi yg berbeda, RP. Salman Dungmoso - Sekretaris Adat Dinasti Madura sekaligus koordinator acara mengungkapkan,
Kegiatan ekslusif merupakan sebuah inisiatif krusial, jauh melampaui sekadar dokumentasi visual. Menghidupkan kembali nilai sejarah dan filosofi yang terkandung dalam setiap detail busana otentik, merupakan upaya untuk memastikan bahwa warisan adiluhung adalah sumber pengetahuan yang kaya makna. Kegiatan ini perwujudan tanggung jawab moral Dinasti Madura untuk mengabadikan kekayaan budaya ini secara ilmiah dan mendalam, menjadikannya aset digital yang terjamin keotentikannya, dan secara efektif memperkenalkan kembali keagungan Keraton Madura Barat kepada khalayak luas."
Red