CIANJUR - Perum Bulog Sub Divre Cianjur menjamin bahwa beras Subsidi Harga Pemerintah (SPHP) yang disalurkan ke masyarakat merupakan beras berkualitas dan telah melalui proses pemeriksaan ketat. Hal ini disampaikan menanggapi viralnya isu beras yang dicampur karet di beberapa daerah.
Kepala Bulog Cianjur, Yanto, melalui sambungan WhatsApp, menegaskan bahwa komitmen terhadap kualitas menjadi prioritas utama. "Kami menjamin bahwa beras yang disalurkan Bulog Cianjur sudah melalui mekanisme pemeriksaan sebelum disalurkan," ujarnya.
Yanto menjelaskan proses pengendalian mutu yang dilakukan. Menurutnya, beras dalam kemasan 50 kg yang diterima dari gudang, akan melalui proses pengecekan ulang sebelum dikemas ulang menjadi kemasan 5 kg yang siap disalurkan.
"Proses repacking dari 50 kg menjadi 5 kg itu juga merupakan kontrol bagi gudang untuk melihat kualitasnya seperti apa. Melalui proses itu, kami mengontrol kualitas yang ada di dalam kemasan," jelasnya.
Ia menekankan bahwa standar kualitas yang diterapkan sangat ketat. Bahkan keberadaan hama atau kutu saja tidak ditolerir dan menjadi alasan untuk menunda penyaluran.
"Adapun ketika terdeteksi ada hama atau kutu, kami tidak salurkan dulu. Kami Fumigasi terlebih dahulu, yaitu proses perawatan kualitas rutin dengan menyangkup obat fumigan, dan betul-betul menjaga hal itu. Jangankan karet, kutu pun tetap tidak ada tolerir untuk disalurkan. Jadi kami ketatin dulu, kami melakukan repacking," tegas Yanto.
Berdasarkan pemeriksaan dan pengawasan yang telah berjalan, Yanto menyatakan optimis bahwa kejadian beras cacat seperti yang viral tidak akan terjadi di wilayah Cianjur.
Di sisi lain, Yanto juga menyampaikan kabar baik mengenai ketersediaan stok beras. Saat ini, Bulog Cianjur masih memiliki stok beras sekitar 22.000 ton."Insya Allah, stok ini cukup sampai dengan awal tahun," katanya.
Ia pun menambahkan bahwa beras SPHP yang disalurkan di Cianjur merupakan hasil penyerapan dari petani lokal Cianjur dan sekitarnya, termasuk dari wilayah Sukabumi. Hal ini sekaligus menjamin kualitas dan rasa beras.
"Jangan khawatir, kualitas yang ada di Bulog Cianjur itu adalah betul-betul beras dari hasil penyerapan di wilayah Cianjur, jadi berasnya pulen. Kami memang punya tujuan bahwa beras yang kami stok di Cianjur dikembalikan untuk masyarakat Cianjur, jadi bisa dinikmati dengan beras berkualitas itu sendiri," paparnya.
Menanggapi isu yang beredar, Yanto berharap masyarakat tidak resah dan tetap percaya pada kualitas beras SPHP dari Bulog Cianjur.
"Harapan saya, khusus di wilayah Bulog Cianjur ini, terkait dengan beras SPHP yang kami kemas, yang pertama, kami jamin tidak ada hal-hal seperti yang diberitakan atau diisu. Karena bagaimanapun pengemasan itu melalui pemeriksaan terlebih dahulu," imbaunya.
Yanto menduga isu yang beredar kemungkinan hanya dibuat oleh orang iseng yang ingin memviralkan berita negatif.
Mengenai harga, Yanto menyebut kondisi saat ini masih stabil dan aman. Bulog Cianjur terus berupaya menstabilkan harga beras tingkat konsumen dengan menyalurkan stok ke pasar melalui pedagang pengecer, RPK (Rumah Pangan Kita), atau gerai Pasar Murah.
"Alhamdulillah, harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) masih aman. Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan beras tersebut," pungkasnya.
Dengan jaminan kualitas, ketersediaan stok yang aman, dan harga yang stabil, Bulog Cianjur berkomitmen untuk terus melayani masyarakat dengan distribusi beras yang layak dan terjangkau.
Nang.
 
