Bogor – Rabu (8/10/2025).Ketua Timsus Dewan Kordinasi Nasional Garda Prabowo (GP) Ali Aboy secara tegas menolak rencana pembangunan jalan pengganti Jalan Saleh Danasasmita yang akan melintasi kawasan Sumur Tujuh dan Banker Mandiri, wilayah yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Bogor.
Ali Aboy memohon kepada Wali Kota Bogor, Drs. Dedie A. Rachim, M.A, bahwa langkah tersebut dianggap berpotensi merusak situs bersejarah peninggalan leluhur Pakuan Padjajaran.
Ancaman kerusakan cagar budaya akibat gencarnya alih fungsi lahan dan proyek infrastruktur memantik keprihatinan Ketua Timsus Garda Prabowo (GP) Ali Aboy menilai pemerintah Pemkot Kota Bogor belum menunjukkan strategi jelas dalam melindungi warisan bangsa.
Ali Aboy meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turun tangan dengan menghadirkan teknologi pemutakhiran data dan pemetaan risiko kerusakan.tegasnya
“Digitalisasi harus dipakai sebagai alat pelestarian. BRIN tidak boleh hanya jadi penonton,”
kawasan tersebut telah diakui sebagai Cagar Budaya sejak tahun 2018 berdasarkan keputusan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, oleh Sahlan Rasidi.
“Ali Aboy memohon Pemerintah Kota Bogor harusnya aktif melindungi situs peninggalan leluhur, bukan justru membuka akses jalan di atas area sakral seperti Makam Mbah Dalam, Sumur Tujuh, dan Banker Mandiri,” tegas Nya
Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya seluruh lahan yang memiliki nilai sejarah dikembalikan, dijaga, dan dilindungi
Selain itu, Ali Aboy mendorong pemerintah Kota Bogor untuk menempuh alternatif rute tanpa mengorbankan kawasan bersejarah, serta mendukung penuh program Pemerintah Kota Bogor Pusaka dan Bogor Sebagai Lembur Pakuan yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Dedi Mulyadi.
“Sikap ini adalah bentuk komitmen kami menjaga warisan budaya Sunda agar tidak hilang akibat proyek pembangunan,” tutup Ketua Timsus Garda Prabowo Ali Aboy
yefta - Dedi