BSMoBSMlBSYlTpG8Tfd5TfM5BA==

BUMDes Cikaroya Cetak Keuntungan, Setor Rp10,2 Juta untuk PAD, Jadi Role Model Kemandirian Desa


CIANJUR, – Getaran kebanggaan dan optimisme melanda Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, pada Jumat (19/12/2025). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinar Harapan Rakyat tidak hanya sekadar beroperasi, tetapi telah membuktikan diri sebagai mesin penggerak ekonomi desa yang nyata, dengan melakukan penyetoran perdana sebesar Rp10.200.000 ke Kas Desa. Ini merupakan kontribusi konkret sebagai bagian dari Pendapatan Asli Desa (PAD), hasil dari bagi hasil laba bersih tahun 2025.


Penyetoran formal ini bukan sekadar ritual administrasi, melainkan sebuah monumen sejarah kecil yang menandai dimulainya babak baru: pengelolaan ekonomi desa yang profesional, transparan, dan berkelanjutan benar-benar terwujud.


Dalam laporan kinerjanya, Direktur BUMDes Sinar Harapan Rakyat, H. Agus Chandra, SE, memaparkan perjalanan finansial yang impresif untuk sebuah BUMDes pemula. Sepanjang tahun 2025, badan usaha ini berhasil menggerakkan roda perekonomian dengan meraup pendapatan kotor sebesar Rp71.900.000 dari berbagai unit usahanya.


Yang patut diapresiasi adalah ketelitian dan transparansi pengelolaannya. Seluruh beban operasional dicatat secara rinci, mulai dari biaya listrik, transportasi, sewa tenda dan kantor, pembelian peralatan, hingga seragam karyawan. Total pengeluaran yang dikeluarkan mencapai Rp37.900.000.


“Dari sana, kita peroleh Sisa Hasil Usaha (SHU) kotor sebesar Rp34.000.000. Ini murni hasil kerja keras dan kepercayaan warga,” tegas Agus Chandra.


Dari SHU kotor tersebut, dilakukan pembagian proporsional sesuai AD/ART: 30% (Rp10.200.000) dialokasikan untuk PAD dan telah disetorkan, 35% untuk upah karyawan dan kewajiban pajak, sedangkan sisanya menjadi laba bersih BUMDes yang akan diputar untuk pengembangan usaha dan cadangan.


“Prinsip akuntabilitas dan transparansi mutlak kami pegang. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua data terbuka untuk diketahui publik karena ini usaha milik bersama, untuk kemajuan bersama,” tegas Agus menegaskan komitmennya.


Lebih dari sekadar pencapaian finansial, BUMDes Sinar Harapan Rakyat menunjukkan komitmen jangka panjang pada kemandirian desa. Di lahan seluas 1,5 hektar, mereka telah menanam 2.000 pohon pepaya dan 3.000 pohon cabai sebagai aset produktif masa depan.


Tantangan alam dihadapi dengan kecerdasan lokal. Sebagian lahan yang berupa cadas membuat hanya sekitar 12.283,5 m² yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, tanaman masih dalam fase perawatan intensif dan menjadi simbol harapan bagi pendapatan desa di masa panen mendatang.


Kepala Desa Cikaroya, Cecep Mahmudin, menyambut pencapaian bersejarah ini dengan sukacita. “Alhamdulillah, ini bukti nyata BUMDes kita bisa mandiri dan berkontribusi! Dana Rp10,2 juta ini akan langsung masuk APBDes dan dialokasikan untuk program pemberdayaan serta pembangunan yang menyentuh seluruh lapisan warga. Prestasi ini adalah fondasi kokoh dan motivasi besar untuk mengejar target yang lebih ambisius di tahun 2026,” ujarnya penuh keyakinan.


Keberhasilan BUMDes Sinar Harapan Rakyat ini diharapkan menjadi pemantik dan role model bagi desa-desa lain di Kabupaten Cianjur. Mereka membuktikan sebuah paradigma penting: bahwa dengan tata kelola yang sehat, komitmen kolektif yang kuat, dan visi yang terang, jargon “kemandirian ekonomi desa” bisa diubah dari sekadar wacana menjadi realitas yang menginspirasi dan memberikan manfaat finansial langsung kepada masyarakat. Masa depan desa, memang harus dimulai dari desa itu sendiri. (Najib)

Type above and press Enter to search.